SELAMA ini, kita belum pernah melihat seutuhnya gambar Matahari. Namun kini, National Aeronautics and Space Administration (NASA) berhasil menampilkan gambar keseluruhan tersebut.
NASA memindahkan dua pesawat ruang angkasa Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO) yang diluncurkan pada 2006.
Pada Minggu (6/2), NASA mengatakan pesawat ruang angkasa telah berada di titik-titik yang menempatkan matahari langsung di antara mereka.
Dua pesawat itu bertugas mengambil gambar Matahari yang saling berlawananan dari posisi Matahari. Kemudian, terciptalah gambar matahari 360 derajat untuk yang pertama kalinya.
"Sekarang, Anda bisa benar-benar melihat luas wilayah Matahari berikut atmosfernya yang terkoneksi secara magnetis. Kita bisa melihat aktivitas di tempat lain pada saat yang sama," jelas Profesor Richard Harrison dari Rutherford Appleton Laboratory, Inggris, yang menjadi peneliti proyek ini.
Dengan melihat bentuk matahari secara keseluruhan, yakni dari depan hingga ke belakang, para ilmuwan bisa lebih memahami pola cuaca dan sistem tata surya kita.
Selain itu, para ilmuwan juga bisa mempelajari peristiwa besar ledakan Matahari yang melemparkan miliaran ton partikelnya ke Bumi.
Apabila terjadi ledakan, peristiwa itu bisa mengganggu komunikasi, jaringan listrik, bahkan menonaktifkan sistem tenaga di bumi.